Selasa, 12 Juli 2011

Loka karya Pengembangan Ekowisata di Sumba Timur

Oleh :   Agus Kusumanegara, S.Hut
Calon PEH TN. Laiwangi Wanggameti


  
Pada umumnya pemanfaatan jasa lingkungan selama ini lebih banyak menimbulkan dampak negative yaitu pengrusakan lingkungan antara lain sampah, vandalism, maupun pengambilan fauna dan tumbuhan tanpa izin. Mengingat pentingnya fungsi dan keberadaan ekosistem alami yang ada di dalam kawasan konservasi khususnya kawasan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti dan Kabupaten Sumba Timur maka sangat diharapkan bahwa pemanfaatan jasa lingkunngan dari sector wisata alam tersebut tidak menimbulkan dampak negative.

Wisatawan mancanegara

Maka kondisi diatas mendorong untuk terjadinya suatu perubahan paradigma, yang  tidak hanya sekedar rekrerasi saja tapi juga adanya nilai-nilai kecintaan alam terhadap kelestariannya. Maka munculah istilah Ekowisata . ekowisata merupakan suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.

Sebagai langkah awal dalam pengembangan dan penerapan konsep ekowisata khususnya di kabupaten Sumba Timur, dilakukan kegiatan lokakarya pengembangan ekowisata di Kabupaten Sumba Timur dengan Tema “ Menuju Destinasi Unggualan Wisata Alam yang Kompetitif di Nusa Tenggara Timur” yang dilaksanakan di Kantor Balai Taman Nasional Laiwangi Wanggameti Jl. Adam Malik Km5 Waingapu. Kabupaten Sumba Timur, pada tanggal 6 Juli 2011.

Lokakarya Ekowisata di hadiri oleh Dir PJLLKHL dan Bupati Sumba Timur

Lokakarya ini diikuti oleh Aparat Pemerintah seperti BAPPEDA  Sumba Timur, Dinas Pariwisata, Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan, Dinas Pemukiman& Prasarana Wilayah, Badan Lingkungan Hidup, Kecamatan sekitar Kawasan Taman Nasional,  Asosiasi Pengusaha dan Restoran, Universitas, serta LSM di Sumba Timur

Lokakarya ini dihadiri oleh Tamu undangan  sekaligus menjadi narasumber yaitu Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung  Bapak Ir. Sumarto Suharno, M.M yang membawakan materi dengan tema “kebijakan dan strategi pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dan hutan lindung di Indonesia” ,  Bupati Sumba Timur  Bapak Ir Gidion Mbilijora yang membawakan materi dengan tema “Kebijakan Pemda dalam mendorong pengembangan pariwisata alam di Sumba Timur” ,  Organisasi Nirlaba Indecon yaitu Bapak Rifki Sungkar M. Sungkar yang membawakan materi dengan tema “Strategi pengembangan dan pemasaran produk pariwisata berkelanjutan”, serta materi dari Kepala Balai Taman Nasional Laiwangi Wanggameti dengan tema “Pengembangan Pariwisata Alam di TN Laiwangi Wanggameti” dan di Moderatori oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sumba Timur , Bapak Domu Warandoy

Lokakarya dibuka oleh Bapak Ir Gidion Mbilijora Bupati Sumba Timur  serta dilanjutkan dengan  penanaman bibit injuwatu dan cendana sebagai salah satu kepedulian Taman Nasional Laiwangi Wanggameti kepada Lingkungan  yang dilakukan oleh para tamu undangan dan Kepala Balai TNLW

Penanaman Bibit di Halaman Balai TN. Laiwangi Wanggameti




Pemaparan materi oleh Bupati Sumba Timur


Dari Lokakarya ini diharapkan terwujudnya kesepahaman bersama mengenai pengembangan ekowisata yang selaras dan terpadu dalam rangkaian program pengembangan dengan upaya Konservasi SDA, pengembangan ekonomi, dan pembrdayaan masyarakat bagi peningkatan kemakmuran masyarakat khususnya di Sumba Timur,  adapun Output dari kegiatan ini adalah mengahasilkan Rumusan rekomendasi mengenai pengembangan ekowisata kepada pihak-pihak terkait.

Perumusan hasil Lokakarya ini diikuti oleh 9 Orang sebagai Tim Perumus yaitu :
1.       Ir. Hart Lamer Susetyo (Ka.Balai TNLW)
2.       Umbu Tata Ali (Sekdes Wanggameti)                         
3.       Sarman SE ( PHRI)                                                               
4.       Triyono A.D Riwu A.Md (Disbudpar Sumba Timur)               
5.       Alexander S, SST.Par (Disbudpar Sumba Timur)     
6.       Welem D.Dj.Dale (Camat Matawai La Pawu)                           
7.       Agus Padita  (FALP)                                                                            
8.       Sarah Habgen (KOPPESDA)             
9.       Domu Warandoy (Kadisbudpar Sumba Timur)       




Dengan hasil Rumusan Lokakarya Pengembangan Ekowisata Sumba Timur di Balai Taman Nasional Liwangi Wanggameti  adalah :
RUMUSAN LOKAKARYA  
TENTANG
PENGEMBANGAN EKOWISATA SUMBA TIMUR DI BALAI TAMAN NASIONAL LAIWANGI WANGGAMETI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Memperhatikan :
a.     Kebijakan Pemda dalam mendorong pengembangan pariwisata alam di Sumba Timur oleh Bupati Sumba Timur;
b.    Arahan n tentang kebijakan dan strategi pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dan hutan lindung di Indonesia;
c.     Pengembangan Pariwisata Alam di TN Laiwangi Wanggameti oleh Kepala Balai TN Laiwangi Wanggameti;
d.    Strategi pengembangan dan pemasaran produk pariwisata berkelanjutan sebagai materi dari Indecon (organisasi nirlaba);
e.    Saran dan masukan para peserta lokakarya;

Maka peserta Lokakarya Pengembangan Ekowisata Sumba Timur yang dilakukan di Balai Taman Nasional Laiwangi Wanggameti pada tanggal 06 Juli 2011 dihasilkan rumusan sebagai berikut :
1.             Pengembangan ekowisata di Sumba Timur dilaksanakan sebagai langkah awal pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dengan jalan melakukan penataan objek, mengetahui pasar dan tuntutan wisatawan yang berbeda-beda serta koordinasi antara Pemerintah Daerah, Balai Taman Nasional, NGO, Pihak swasta dan masyarakat;
2.             Lokakarya ekowisata ini perlu ditindaklanjuti dengan mengembangkan suatu forum yang melibatkan 4 (empat) kabupaten dan 2 (dua) Taman Nasional yang berada di Sumba dengan fokus pengembangan pariwisata alam dan budaya;
3.             Pemerintah daerah diharapkan meningkatkan perhatian dalam upaya untuk menggali potensi-potensi wisata yang ada di daerah serta meningkatkan sarana dan prasarana lainnya terutama yang menyangkut objek-objek wisata andalan;
4.             Peran dominan masyarakat sebagai ujung tombak dalam pengembangan pariwisata  harus menjadi prioritas dalam mengembangkan pariwisata di Sumba Timur dengan berbagai instansi terkait yang memiliki pembagian peran yang jelas;
5.             Perlu adanya pembinaan kesiapan masyarakat dalam mendukung pengembangan ekowisata terutama masyarakat yang berada di daerah penyangga Taman Nasional;
6.             Balai TNLW perlu meningkatkan sosialisasi terhadap bentuk-bentuk pemanfaatan yang diperkenankan dilakukan dalam kawasan Taman Nasional dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekowisata;
7.             Perlu adanya studi Bio-ekologi flora dan fauna di TNLW untuk mendukung pengembangan pariwisata di Sumba Timur;
8.             Perlunya merintis pembentukan Badan Pusat Promosi Wisata Daerah termasuk didalamnya pembentukan pusat informasi pariwisata/ Tourist Information Center (TIC).